Makanankhas – Clorot kembali menjadi sorotan pada 2025 seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner tradisional. Clorot, kue manis berbahan tepung beras, gula, dan santan yang di bungkus janur kelapa berbentuk kerucut, kini tidak lagi sekadar jajanan pasar, melainkan ikon baru dari tren “kuliner heritage”. Kembalinya popularitas makanan ini di picu oleh gelombang nostalgia yang melanda generasi muda—mendorong mereka untuk “revisit” jajanan masa kecil yang dahulu akrab di tangan para pedagang pasar tradisional.
Gelombang apresiasi ini turut diperkuat oleh konten kreator kuliner yang mengangkat proses pembuatan Clorot sebagai sesuatu yang artistik dan unik. Keindahan janur yang digulung rapi dan cara adonan disuntik masuk ke dalamnya memberikan nilai visual tersendiri, sehingga cocok muncul di platform media sosial.
Tren Nostalgia dan Pengaruh Generasi Muda
Kue tradisional ini menjadi bukti bahwa kuliner klasik masih memiliki ruang besar di tengah dominasi makanan modern. Generasi muda, yang semakin sadar akan pentingnya mempertahankan warisan kuliner Indonesia, kini mendorong kue-kue tradisional kembali bersaing di pasar. Mereka tak hanya membeli Clorot sebagai camilan, tetapi juga menjadikannya simbol identitas dan kebanggaan budaya.
“Pantai Batu Bolong: Favorit Wisatawan untuk Bersantai dan Surfing”
Fenomena ini juga di picu oleh tren “revival kuliner” yang banyak hadir dalam festival makanan, pop-up market, hingga sentra UMKM. Di tempat-tempat tersebut, Clorot tampil memikat dengan kemasan baru yang lebih bersih dan modern, namun tetap mempertahankan bentuk khas janurnya. Upaya revitalisasi ini membuat makanan tradisional terasa relevan bagi generasi digital.
Kesempatan Emas Bagi UMKM dan Pelaku Kuliner
Kenaikan popularitas Clorot membuka peluang besar bagi UMKM, pedagang pasar, hingga pelaku industri kuliner rumahan. Permintaan yang meningkat membuat banyak pengrajin janur dan pembuat Clorot mampu memperluas jaringan distribusi, baik secara offline maupun melalui platform e-commerce.
Banyak pelaku kuliner kini menciptakan varian baru Clorot, seperti rasa gula aren premium, pandan wangi, hingga versi modern dengan sentuhan krim lembut. Meski demikian, rasa tradisional tetap menjadi favorit utama. Clorot yang sederhana, lembut, dan harum janur tetap mempertahankan identitas klasiknya di tengah inovasi.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kekayaan kuliner lokal, Clorot tidak hanya menjadi jajanan nostalgia, tetapi juga simbol bagaimana budaya makan tradisional bisa bangkit kembali di era modern.

